Sendratari Jonggrang

Iya ini kisahnya..

“Tersebutlah seorang pemuda sakti bernama Bandung yang bertekad untuk merebut tahta Kerajaan Prambanan yang dikuasai oleh Prabu Boko. Dalam perjalanannya, Bandung dihadang oleh Raja Jin Bondowoso. Bandung berhasil memenangkan pertempuran tersebut dan dapat menguasai Roh Jin Bondowoso untuk masuk ke dalam raganya sehingga kesaktiannya semakin bertambah. Kemudian ia dikenal menjadi Bandung Bondowoso. Tidak mengurungkan tekadnya untuk menguasai tahta Kerajaan Prambanan, Bandung melanjutkan perjalanannya. Terjadilah pertempuran dahsyat diantara Prabu Boko dan Bandung Bondowoso sampai menewaskan Prabu Boko. Kekalahan ini membuat putrinya, Roro Jonggrang berduka. Saat Roro Jonggrang menghampiri jenazah ayahnya. Bandung Bondowoso terkesima akan pesona kecantikan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso pun jatuh hati dan berniat untuk mempersunting Roro Jonggrang”.

Roro Jonggrang sangat terlihat anggun ya
Bandung Bondowoso pun terlihat gagah dan berani

“Roro Jonggrang yang masih berduka, marah dan dendam atas terbunuhnya Prabu Boko, tidak sudi menerima pinangan Bandung Bondowoso. Dalam kegentingan ancaman Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang berpura-pura menerima pinangan tersebut dengan syarat dibangunnya 1000 candi lengkap dengan patung arca didalamnya tepat sebelum fajar tiba. Bandung Bondowoso menyanggupinya. Dalam pertapaannya, Bandung Bondowoso mengerahkan seluruh jin pengikutnya untuk membangun 1000 candi tersebut. Dengan bala bantuaan itu, Bandung Bondowoso tentu dapat memenuhi persyaratan yang diberikan Roro Jonggrang. Roro Jonggrang panik, ketakutan, dan kebingungan. Diperintahkannya seluruh penduduk Kerajaan Prambanan untuk membakar jerami di ufuk timur dan membunyikan lesung agar tampak seperti fajar telah terbit dan ayampun berkokok. Menyadari cahaya keemasan di ufuk timur dan mendengar suara ayam berkokok, sontak para jin berpamitan meski masih kurang satu arca lagi untuk candi yang terakhir”.

Bandung dan Roro Jonggrang menari bersama
Pentas sebelum Roro Jonggrang di kutuk
Roro Jonggrang terlihat kaget dan takut

“Bandung Bondowoso kecewa atas kegagalannya dan mengetahui bahwa fajar yang menyingsing itu hanyalah rekayasa Roro Jonggrang. Atas kemurkaannya, dikutuklah Roro Jonggrang, “Maka engkaulah yang menjadi Arca terakhirnya!”. Demikianlah Roro Jonggrang menjelma menjadi arca dan abadi berada didalam candi yang kemudian dikenal sebagai Candi Prambanan”. Kutipan dari selembaran yang dibagikan saat mau menyaksikan pertunjukkan.

Semua peserta Wonderfulnoon Yogyakarta bertepuk tangan, seakan rinai hujan malam itu bukanlah menjadi halangan bagi saya dan teman-teman lainnya untuk menyaksikan kemegahan Sendratari Roro Jonggrang. Pentas yang outdoor, rinai hujan yang tidak kunjung berhenti, serta dinginnya malam telah sama sama kami abaikan. Mata dan perhatian ini hanya fokus menyaksikan bagaimana cantiknya Roro Jonggrang bermain saat itu. Sungguh persembahan yang sangat spektakuler dari Kementerian Pariwisata Indonesia berkolaborasi dengan Sumberwatu Herittage Yogyakarta untuk para blogger, selebgram, youtuber dan para media yang hadir.

Bahkan sebelum penampilan Sendratari Roro Jonggrang dimulai, saya dibuat ternganga oleh penampilan tarian “Glowing in the Dark” oleh Dhea Fandari. Seakan Dhea kerasukan meliukkan raganya, mengikuti lantunan nada, serta menyihir setiap pasang mata yang melihatnya. Penampilannya yang terkesan mistis namun elegan, rupanya yang cantik terbungkus oleh make up yang begitu aneh namun menawan.

Photo by : SWH Documentation

Saat saya menghadiri event “Wonderfulnoon Yogyakarta” ini memang dapat saya rasakan hal yang sangat berbeda dengan event sebelumnya di Jakarta. Wonderfulnoon Jakarta sangat terbilang sukses. Namun dengan dua suguhan penampilan diatas, Wonderfulnoon Yogyakarta sangat membuat saya terkesima dan kagum. Penampilan yang sangat matang, serta tempat yang tidak kalah istimewa. Terimakasih atas undangannya Kementerian Pariwisata Indonesia, begitu beruntung dan bahagia nya saya saat itu. Selain dapat teman baru sesama social media enthusiast , juga pastinya mendapatkan pengalaman-pengalaman baru.

2 Comments on “Sendratari Jonggrang”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *