Siapa sih diantara kita yang tidak suka traveling alias jalan-jalan. Menjelajah tempat baru, bertemu dengan orang baru dengan budaya dan bahasa yang asing yang memesona. Seperti kata-kata bijak yang saya kutip berikut ini “when overseas you learn more about your country, than you do the place you`re visiting”. Kurang lebih maksudnya, kita akan lebih mengenal negeri kita sendiri ketika kita menjelajah negeri lain, karena kita bisa melihat perbedaan dari keduanya. Nah kali ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi suatu tempat di negara yang terkenal dengan julukan “Gajah Putih”. Yeewww, benar sekali, Thailand, tepat sekali! Saya akan mengunjungi Bangkok, Thailand. Buat yang ngikutin perjalanan saya lewat Instagram stories, pasti tau dong gimana serunya.
Perjalananan kali ini akan sedikit berbeda nih dengan perjalanan yang sudah-sudah. Simple dan No Ribet! Jadi gini, dari dulu itu saya sangat ribet dengan urusan kamera. Harus bawa perintilan ini itu, berat dan banyak. Namun untuk trip simple and no ribet to Bangkok ini saya lebih memilih untuk hanya membawa 1 gadget aja yang sangat praktis dan easy going to bring tanpa makan space tentunya. Penasarankan kaya gimana wujudnya gadget yang sempat saya mention di judul cerita ini? Kepoin aja dulu dari sekarang hehe.
Yewww… Akhirnya saya tiba di Bangkok pada jam 13.30 WIB, perjalanan dengan pesawat sekitar 3 jam 30 menit . Nah take off dari Jakarta 9.40 WIB, lumayan pegel sih, tapi ya saya bisa manfaatin waktu itu buat tidur sepanjang perjalanan karena memang kondisinya saat itu saya baru kelar mudik di Padang dan langsung ngetrip ke Bangkok. Wohoooo! So happy 🙂 . Pas nyampe Bangkok tentunya dengan tidak menyia-nyiakan waktu setelah beres-beres di ngambil bagasi, saya yang saat itu berkesempatan ikut Media Trip bersama Motorola dalam event Moto Z2 PLay ASEAN Launch di Bangkok saat itu langsung menuju ke salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Bangkok yaitu Platinum. Platinum ini kurang lebih seperti Mangga Dua yang ada di Jakarta, dan yang paling menarik perhatian selain barang-barang di etalase toko adalah kuliner jalanan Thailand yang terkenal beragam mulai dari yang enak hingga yang ekstrim. Meskipun sebelumnya saya pernah ke Bangkok namun saya masih saja tidak bisa luput dari kekaguman kuliner yang ada di sini, berhubung di Indonesia jarang sekali saya temui kuliner ekstrim dan unik yang masih di anggap tabu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, di sini kamu bebas mau memilih makan apa saja loh. Ada makanan ekstrim yang membuat kita bergidik seperti sate kalajengking, olahan ulat dan serangga. Pada kunjungan pertama dulu saya pernah mencoba salah satu makanan ekstrim di sini, namun untuk kunjungan kali ini saya mencoba Mango Rice yang Kadek Arini (@kadekarini) beli. Makanan satu ini enak banget, padahal cuma ketan sama mangga tapi rasanya unforgettable deh.
Motorola different is better, malam hari sebelum check in di The Okura Prestige Bangkok Hotel saya berkesempatan di ajak makan malam sea food yang super duper enak. Who doesn’t like seafood? Perut kenyang hati pun senang. Di sini keakraban lebih terasa diantara kami yang ada malam itu karena saat di meja makan semua orang langsung makan karena takut kehabisan dan saling posting Instagram stories.


Then, next destiation is our home for 3 days here. Peristirahatan kami lengkap sudah dengan pemandangan di hotel yang sangat sayang untuk dilewatkan. Kalau saja besok saya tidak butuh tenaga ekstra untuk having fun di Bangkok, mungkin saja saya akan betah berlama-lama memandangi kerlap-kerlip kota Bangkok dari jendela hotel yang super mewah ini.
Voilla! Pagi-pagi saya bangun untuk menyempatkan berenang di kolam renang hotel ini. Kesan pertama yang saya dapat adalah “luxurious”. Kolam renang The Okura Prestige Bangkok Hotel benar-benar mewah dan saya tidak bisa menggambarkannya. Bisa lihat pada foto yang saya dokumentasikan, benar-benar layak untuk dicoba. Selain itu, hujan di pagi hari membuat suasana terasa lebih dingin tapi dengan pemandangan yang epic di tambah alunan musik dari Mods JBL Motorola Z2 Play yang baterainya tahan lama, membuat pagi saya terasa lebih lengkap. Nggak lupa saya mengabadikan momen ini dengan Moto Z2 Play menggunakan Camera Mods Hasselblad-nya, super seru! Nah ini nih kenapa jalan kali ini saya bilang gak ribet karena cuma dengan satu gadget aja saya udah bisa ber-speaker ria dan foto foto.



Setelah puas berenang jam 8.30 kami di suruh berkumpul terlebih dahulu. This is the time ! Waktu yang saya tunggu-tunggu . We will explore Bangkok! Yeay! Tim Motorola mengajak untuk mengunjungi Patung Emas Buddha tidur (Wat Pho), tapi berhubung saya dan Kadek sudah pernah ke situs ini kami memilih ke bagian lain di sekitar Wat Pho untuk di explore. Kami mengunjungi kuil-kuil kecil di sekitar Wat Pho. Wat Pho, atau Wat Phra Cetuphon, adalah sebuah kuil Buddha terbesar dan tertua yang ada di Bangkok, Thailand. Terletak di Thanon Cetuphon, Wat Pho sudah dibangun pada 200 tahun sebelum Bangkok menjadi ibukota Thailand. Luasnya mencapai 20 acre! Dulunya, kuil ini bernama Wat Phodhara. Pada saat pemerintahan Raja Rama III (1824-1851), kuil ini lalu dibangun ulang hingga seperti sekarang ini. Untuk menuju Wat Pho nya sendiri kamu bisa menggunakan berbagai transportasi umum yang tersedia karena tempat ini juga gampang di akses, ada beberapa pilihan transportasi seperti City Line, Taxi atau jika starting point kamu dekat dermaga kamu bisa naik boat yang ditandai dengan bendera warna-warni. Menurut beberapa turis yang pernah ke sini, boat dengan bendera Orange ongkosnya lebih murah di banding yang lain yang kira-kira 40 Bath, di boat orange kamu cukup membayar 15 Bath yang akan di tagih oleh petugas yang berkeliling ketika kamu sudah di dalam boat. Tiket masuk ke dalam Wat Pho saat hari libur adalah 100 bath.



Dari Wat Pho kami menuju Wat Arun, untuk ke sini dari Wat Pho kamu harus naik boat kecil lagi karena menyeberangi sungai kecil yang bernama Chaopraya, cukup membayar 3 bath saja seorangnya. Berdiri di tepi barat Sungai Chao Praya dengan menara tertingginya yang mengangkasa hingga 70 meter, Wat Arun menjadi salah satu landmark wisata populer di kota Bangkok. Disebut juga dengan nama Wat Chaeng, dan dijuluki Temple of The Dawn (Kuil Fajar Merekah), Wat Arun pertama kali dimimpikan oleh Raja Thaksin pada 1768. Untuk masuk Wat Arun kamu harus membayar tiket 50 Bath per orangnya. Nama Wat Arun di ambil dari Aruna atau Dewa Fajar, selain dikenal dengan nama Wat Arun, kuil ini sering dapat julukan Temple of The Dawn. Kuil ini terdiri dari satu prang besar dan empat prang kecil dengan gaya bangunan khas Khmer. Wat Arun ini memiliki gaya arsitektur yang sedikit unik dibandingkan dengan candi-candi lainnya di Bangkok. Alih-alih berbentuk seperti lonceng dengan balutan emas, menara-menara candi di Wat Arun meruncing menyerupai kerucut menghadap angkasa. Diselimuti dengan kaca berwarna dan porselen Tiongkok, membuatnya tampil berkelip-kelip saat ditimpa cahaya matahari. Maka, saat fajar dan senja adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Wat Arun. Ini yang menjadikan Wat Arun berbeda dengan kuil lainnya yang di dominasi warna emas, kuil ini di dominasi warna putih. Dan yang membuat kuil ini mkin artistic adalah ornament dinding kuil yang terdiri dari kerang dan potongan keramik yang dulunya digunakan sebagai pemberat kapal yang berlayar dari Cina ke Bangkok. Semua bangunan di kuil ini mempunyai nilai filosofisnya masing-masing. Seperti prang yang besar dan satu-satunya merupakan pusat kekuatan fisik, metafisik dan spiritual. Sedangkan Empat prang yang lain merupakan penyimbolan dari Dewa Angina tau Phra Phai. Pada tiap Prang terdapat tangga curam yang sempit ke atas, yang menyiratkan kesulitan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi. Dijamin kalian di sini seperti berada di dimensi lain dengan perasaan tenang. Menurut gue hal ini karena dominasi warna yang menenangkan.
Perlu kalian tau nih guys, semua hasil foto-foto kita selama di Bangkok itu di abadikan dengan Moto Z2 Play dengan Hasselblad Mods. Bisa kalian liat sendiri hasil fotonya bagus. Dan high recommended bagi kalian yang gak pengen ribet dengan banyak gadget saat traveling. Coba aja check hashtag #MotoZ2PlayParty di instagram untuk throwback keseruan saya dan teman teman lainnya, dan jangan mupeng yah hahaa. Menurut saya pribadi untuk seorang traveler menggunakan Moto Z dan perangkatnya akan sangat mendukung perjalanan kamu untuk mengabadikan tempat dan momen bagus, karena selain fitur kamera yang bisa manghasilkan crystal-clear picture baterainya juga tahan lama hingga 50 jam serta fitur rapid charge nya yang memudahkan kamu dalam perjalanan, fitur ini belum ada pada previous version of Moto Z Play. Selain itu, pada Moto Z2 sudah dilengkapi dengan prosesor Snapdragon yang bikin handphone kamu tidak cepat panas saat di gunakan. Dengan perangkat ini kamu bisa menggunakan fitur Moto Mods and your phone can be a whole new level device, kamu bisa menggunakan perangkatmu sebagai proyektor, canggih kan?


Sampailah kita pada puncak acara di hari kedua yaitu ASEAN Launching Moto Z2 Play yang ada di Ballroom hotel dan dimulai jam 6 sore. Ini nih yang paling saya tunggu hahaha. Eiittss ada yang menarik nih, semua lelaki juga akan senang dengan hal ini. Saat acara di mulai selain konsep acara yang mewah, futuristic dan spectacular, ruangan ini dipenuhi dengan wanita-wanita cantik. Saya di sini lebih berhati-hati terhadap para wanita cantiknya, ngeri bukan wanita tulen semua Karena terkadang yang transgender bisa lebih cantik di banding wanita asli. Hahaha Kalian tahu kan kecantikan perempuan Thailand kan, dibalut gaun-gaun mewah yang elegan, dan tentu saja saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berfoto bersama mereka di photobooth Moto Z2 Play ASEAN Launching. Honestly, gue suka banget acaranya, banyak kejutan dan yang terpenting MC-nya cantik hahaha, dia jago banget bahasa Inggrisnya, Cuma saya keder juga ketika dia berbahasa Thailand.

Di sini kami kembali menggunakan fitur-fitur andalan dari produk teranyar Motorola. Ketika kami menjelajah kuil didukung dengan pencahayan bagus karena outdoor hasil fotonya tidak bisa diragukan. Nah sekarang kita mau membuktikan apakah dengan pencayahaan indoor hasil gambar akan sama beningnya? Kalian bisa lihat hasil gambar yang saya dan teman-teman ambil ketika acara berlangsung, benar-benar bening, bersih dan tajam. Saya sih, tidak ragu dengan kemampuan perangkat ini dalam momen perjalanan saya. Selfie camera dan kamera belakangnya sama-sama mumpuni.
Setelah acara Grand Launching selesai, tidak sampai di situ kami yang dari Indonesia mengadakan Pajamas Party. Tidak kalah seru dengan Grand Launching, kami menghabiskan malam dengan menonton film bersama menggunakan fitur Proyektor mods dan mods JBL speaker. Serasa punya home theater sendiri dengan kedua fitur ini. Setelah filmnya habis di putar, kami mengadakan dance baze karena speaker JBL ini suaranya jernih dan kencang sekali. Sungguh malam yang menyenangkan bagi saya dan teman-teman yang diberikan kesempatan oleh Motorola.
Nah, sekarang kembali lagi ke waktunya jalan-jalan haha. Ketika kami menuju Grand Palace jam 10 pagi, saya ketinggalan passport dalam mobil, sehingga saya harus berjalan kaki sejauh 3 km untuk ke parkiran untuk mengambilnya. Pesan saya untuk teman-teman yang lain jangan sampai melakukan kecerobohan seperti saya, semua dokumen penting ketika perjalanan seharusnya bisa dijaga dengan baik, untungnya passport saya masih selamat sehingga saya tidak harus melewati kesulitan administratif ketika akan kembali ke Indonesia. Selain itu juga apesnya saya adalah kebelet pipis di tengah keramain seperti itu. Dan ditambah hari ketiga itu saya terkena radang tenggorokan karena cuaca yang panas dan saya selalu minum air dingin. Gilak sih complete sudah hari itu. But I was still enjoying kok Bangkok dengan segala pesona nya hehe.
Untuk teman-teman yang mau berkunjung ke Grand Palace jika menurut penjaga pakaianmu tidak sopan kamu bisa menggunakan jasa peminjaman pakaian yang ada di sekitar kuil. Atau kamu bisa beli langsung celana panjang, kain, atau baju disekitaran Grand Palace dan harga nya termasuk murah-murah. Harga tiket masuk ke Grand Palace adalah 500 Baht. Di Grand Palace ini kamu bisa melihat kuil-kuil dan patung-patung dengan nuansa Buddha. Kamu bisa menggunakan Tuk-Tuk sebagai transportasi umum. Bentuknya seperti kendaraan beroda tiga yang sepintas mirip bajaj tapi kondisinya lebih lebar, naik kendaraan ini akan meninggalkan kesan bahwa kamu benar-benar ke Bangkok karena warga local senang menggunakan moda ini. Selesai dari sini, untuk menikmati hari terakhir kami jalan-jalan ke Shopping Center bernama MBK untuk makan siang dan beli oleh-oleh Jam 4 sore kami bertolak menuju bandara dan jam 6 sore kami sudah siap di sana. Officially, perjalanan kami di Bangkok sudah berakhir ketika jam 20.50 WIB kami take off dan mendarat dengan selamat jam 00.15 WIB. Another cool stories i`ve made here. Salah satu kesan saya terhadap perjalanan ini adalah bahwa saya harus selalu berhati-hati terhadap dokumen dan barang bawaan saya. Dan yang terpenting kali ini saya tripnya gak ribet haha!
wahh, ternyata motorola enak juga ya kalau di perhatiin. gambar yang dihasilkan juga bagus bagus, dibandrol dengan harga berapa ya dipasaran??
Kalo yang Moto Z2 Play dijual harga Rp 6.499.000,- mas.
AKu belum pernah lagi nih pakai Motorola.
Terakhir kapan yah .. lupa.
E gataunya sekarang sudah canggih ya, fitur nya juga lengkap.
Cocok banget buat penunjang anak anak traveler.
Beliin atuh ka satu aja